Tersebutlah seorang putri raja yang cantik jelita. Karena bergelimang harta, Sang Putri mempunyai sifat buruk. Ia selalu menghambur-hamburkan uang untuk hal-hal yang tidak perlu. Sedangkan Sang Raja tak pernah menolak kemauan putrinya. Salah satu kegemaran Sang Putri adalah mengumpulkan perhiasan dari intan permata. Ia sudah memiliki berlaci-laci perhiasan dari berbagai negeri.

Suatu saat Raja mengajak Sang Putri berkeliling kota. Setelah singgah di berbagai tempat,mereka berhenti di depan bangunan indah. Di depan bangunan itu terdapat air mancur. SangPutri sangat terpesona dengan air mancur yang elok itu. Air mancur itu memancarkan butir-butir air yang sangat indah. Karena terkena sinar matahari, butiran-butir air itu memancarkan cahaya kemilau bak intan permata. Sang Putri semakin terpesona.

Sepulang dari perjalanan, Sang Putri minta dibuatkan air mancur di depan istana. Rajamengabulkan permintaan itu. Maka berdirilah air mancur nan megah seperti keinginan SangPutri. Bukan main gembiranya Sang Putri. Tiap hari ia memandangi air mancur itu. Suatu hariketika Sang Putri duduk di pinggir air mancur itu, jari manisnya kejatuhan air mancur. Butiranair itu menjalar melingkari jari manis Sang Putri laksana cincin. Begitu tersinari matahari,lingkaran air itu memancarkan cahaya bak cincin permata. Sang Putri berdecak kagum.Ia berlari menemui Sang Raja. "Ayahanda, saya ingin dibuatkan cincin permata dari butiran air,"pinta Sang Putri. Raja tak kuasa menolak keinginan putrinya. Segera Sang Rajamemerintahkan abdi kerajaan mencari ahli permata.

Datanglah seorang ahli permata. Raja lalu menceritakan keinginan putrinya. Sang ahlipermata mendengarkan dengan seksama. "Ampun, Baginda. Hamba baru kali ini mendapatkan permintaan seperti itu. Hamba minta waktu untuk memikirkannya," kata ahlipermata. Ia tampak kebingungan. "Kalau begitu, kuberi waktu dua hari. Tapi, kalau gagal, penjara telah menantimu!" tukas Sang Raja.

Dua hari kemudian, ahli permata itu datang untuk memberitahu bahwa ia tak dapatmemenuhi permintaan Sang Putri. Sesuai perjanjian, ahli permata itu dijebloskan ke penjara. Kemudian Sang Raja memerintahkan mencari ahli permata lain. Tapi, beberapa ahli permatayang datang ke istana mengalami nasib serupa dengan ahli permata pertama. Raja sudahputus asa. Ia tak tahu harus berbuat apa lagi demi putri kesayangannya.

Sementara itu, Sang Putri terus menuntut agar permintaannya dikabulkan. Tiba-tiba seorang pengemis tua terbungkuk-bungkuk mendatangi istana. "Kamu ahli permata?" sergah Sang Raja. "Bukan, Baginda. Hamba hanya seorang pengemis. Tapi, mengapa Bagindamenanyakan ahli permata?" Si Pengemis balik bertanya. Lalu Sang Raja bercerita tentang
keinginan putrinya. "Izinkan hamba mencobanya, Baginda," ujar Si Pengemis kemudian."Awas, kalau gagal, penjara tempatmu!" ancam Sang Raja.

Si Pengemis kemudian memanggil Sang Putri. "Tuan Putri, tolong bawa butiran air itu kemari!" pinta Si Pengemis kepada Sang Putri seraya menunjuk air mancur di depan istana.Sang Putri menuruti saja perintah Si Pengemis karena ia sudah tak sabar memiliki cincinyang diidamkannya. Begitu beradadi sisi air mancur ia menengadahkan tangannya. Sebutirair jatuh tepat di atas telapak tangannya. Cepat-cepat ia bawa butiran itu ke pengemis. Tapi, sebelum sampai ke pengemis, butiran air itu menguap habis. Sang Putrimengulanginya. Kini ia berlari. Namun apa daya, tetap saja ia tak mampu membawa butiranair. Memang hari itu sedang sangat panas sehingga membuat butiran air cepat menguap.Dan ini memang siasat Si Pengemis, ia datang pada saat cuaca panas.

"Kalau butiran airnya tidak ada, bagaimana hambabisa mengabulkan permintaan Sang Putri? Saya kira tak seorang pun mampu membuat cincin kalau bahannya tidak ada. Hambakhawatir Tuan Putri yang cantik dan pintar ini akhirnya mendapat julukan putri bodoh karenamenginginkan sesuatu yang tak ada." Sesudah berkata demikian, Si Pengemis dengan tenang meninggalkan istana.
Apa yang dikatakan Si Pengemis sangat menyentuh hati Sang Putri. Sang Putri menyadarikekeliruannya. Lalu ia meminta Raja membebaskan semua ahli permata. Seluruh perhiasanintan permata yangdimiliki Sang Putri dibagikan kepada ahli permata sebagai ganti rugi.Sejak saat itu Sang Putri hidup sederhana dan tidak pernah minta yang bukan-bukan.
 
Top