Pada waktu aku masih kecil {masih anak-anak} mata pencaharian masyarakat Mlangi ,yang paling popiler adalah  pengusaha batik dan sebagian ada yang tani,tetapi sebelum batik masuk di Mlangi yang paling popiler di Mlangi adalah tenun kain,tenun sarung tenun serbet ,tenun setagen,tenun kambal. dll,
setelah tenun macet masuklah ,batik,tetapi setelah terjadi krisis moneter batik di Mlangi hancur,dan kalah total dengan prenting / sablon dari solo,setelah batik macet muncullah ide baru ,ialah konfeksi kecil-kecilan ,konfeksi kecil-kecilan ini pada awalnya memang sangat menggiurkan hasilnya,pada saat itu banyak Masyarakat Mlangi yang buat katok londo {celana panjang beser-besar untuk touris dari manca negara}pada saat itu upah jahitnya sangat tinggi,satu celana /katok londo ,upahnya seratus rupiah,dan pada saat itu harga dinamu/motor merek National yang asli harganya tiga belas ribu rupiah ,kalau upah jahit satu celana pada saat ini tahun 2010 ,lima ratus rupiah ,tapi harga dinamu/motor merek National Asli pada saat ini sekitar seratus lima puluh ribu rupiah ,katok londo itu bahannya dari kain /mori dari GKBI medari atau dari klaten

.setelah katok londo macet ada ide baru lagi yaitu buat celana dan kemeja ,yang bahannya dari jarik bekas/batik bekas,dan pada saat itu usaha yang bahannya dari batik bekas ini hasilnya cukup menguntungkan,tetapi lama-lama kehabisan barang bakunya,akhirnya macet juga,setelah macet ada kain model baru yang muncul dipasaran ,yaitu kain dul,{kain seperti goni} setelah dul hancur ada ide baru lagi yaitu kain batik sablon dari solo ,Pekalongan ,Klaten,dll,jadi sampai sekarang masih berjalan konfeksi Mlangi yang bahan bakunya dari kain batik tersebut
 
Top