Kamis, 12 Agustus 2010 14:24
Bogor, NU Online
Selama 20 hari di tengah padatnya aktivitas sekolah dan mengaji, santri Pesantren Darul Mughni al-Maaliki Kabupaten Bogor, Jawa Barat bisa mengkhatamkan Al-Qur'an hingga sembilan kali.
    
Pengasuh Pesantren Daarul Mughni al-Maaliki, KH Mustofa Mughni kepada NU Online, mengatakan, pada setiap Ramadhan pihaknya mewajibkan semua peserta didik untuk mengkhatamkan Al-Qur'an minimal satu kali selama mereka berada di pesantren.

"Kami mewajibkan setiap santri minimal mengkhatamkan Al-Qur'an satu kali selama tiga minggu berada di pesantren, karena pada minggu keempat sudah masuk libur Idul Fitri. Selama tiga minggu rata-rata santri bisa menghatamkan Al-Qur'an delapan kali. Ada pula yang khatam hingga sembilan kali," ujar KH Mustofa Mughni di Bogor, Rabu (11/8).

Kebijakan mewajibkan semua santri mengkhatamkan Al-Qur'an telah ditempuh Pesantren Daarul Mughni al-Maaliki sejak berdiri, yakni pada 2000. Dari tahun ke tahun hingga kini kebijakan tersebut terus dipertahankan.

Dikatakannya, kebijakan tersebut dimaksudkan agar para santri dapat melakukan "tadabbur" atau menelaah isi kandungan Al-Qur'an dengan baik. Melalui pengkhataman hingga bderkali-kali, pemahaman terhadap kandungan Al-Qur'an dapat dilakukan secara bertahap dan perlahan.

Menurut Mustofa, langkah mewajibkan khatam Al-Qur'an ditempuh sebagai upaya untuk memberikan pendidikan Al-Qur'an secara dini bagi para santri.

Santri Pesantren Daarul Mughni al-Maaliki berusia setingkat SMP-SMA atau berkisar antara 11 hingga 17 tahun.

"Pada usia mereka, anak-anak yang berada di luar pesantren banyak yang terdbawa arus pergaulan tanpa batas dengan ngetrek di jalanan, nongkrong di mal atau di depan "play station." Kami mencoba mengarahkan semua santri pada pemahaman al-Quran sebagai bekal terjun di tengah masyarakat," ujar kiai tamatan Pesantren Daarul Rahman Jakarta.

Kewajiban mengkhatamkan Al-Qur'an bagi semua santri, ditempuh Pesantren Darul Mughni di tengah padatnya aktivitas belajar maupun pengajian selama Ramadhan.

"Kegiatan belajar di sekolah tetap berjalan. Begitu juga dengan pengajian rutin pesantremn. bahkan pada malam dan pagi hari ditambahkan dengan pengajian kitab khas Ramadhan baik tentang akhlak, fiqh maupun tauhid," paparnya.

Pesantren Daarul Mughni al-Maaliki terletak di Desa Cikahuripan, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Daarul Mughni al-Maaliki mengelola unit pendidikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) secara terpadu selama enam tahun dengan keunggulan bahasa Arab, bahasa Inggris dan kitab klasik. Saat ini Daarul Mughni dihuni sekitar 1.000 santri yang berasal dari berbagai penjuru Indonesia. (hir)
 
Top