Singa Allah SWT Penegak Amar Maruf & Nahi Mungkar
Assalamu’alaikum wr wb
Alhamdulillah…. Dalam menghadapi Bulan suci Ramadhan yang penuh Hikmah. Marilah kita panjatkan Syukur kepada Allah SWT dan Sholawat pada Nabi Junjungan kita Sayidina Muhammad SAW beserta seluruh keluarga & sahabat sahabatnya. Semoga Insya Allah kita kembali menjadi fitrah kembali

Saudara saudaraku se iman dalam Islam, syukur Alhamdulillah Tim Webmaster Muslim cyber Book baru saja selesai men scan & mengedit buku : “Sejarah Hidup Imam Ali bin Abi Thalib r.a.” untuk dimuat dalam situs Muslim Cyber Book.

Kami menyadari bahwa tokoh Imam Ali r.a sangat identik dengan komunitas Shiah sehingga dengan memforward “Sejarah Hidup Imam Ali bin Abi Thalib r.a.” bisa  saja akan banyak menimbulkan kontroversi sebagaimana yang pernah terjadi debat Sunni-Syiah yang berkepanjangan di milis “Sabili” sehingga oleh karenanya perkenankanlah kami mengingatkan bahwasanya “Tidak Perlu ada Sunni vs Syiah karena pada dasarnya kita semua adalah bersaudara” yakni sama sama Muslim. Dan dengan mengetahui sejarah hidup Ali r.a Insya Allah akan lebih menambah wawasan kita semua khususnya substansi perjuangan yang dilakukan khususnya oleh Ali r.a.

Ada pepatah kuno mengatakan : Live Like Ali & Die Like Husien

Mungkin hampir semua para pembaca sudah sangat mengetahui sejarah kehidupan Ali r.a yang berayahkan Abu Tholib – dan Muhammad Rasulullah saw adalah Paman beliau yang sama sama dari keturunan Bani Hasyim, sampai akhirnya beliaupun dinikahkan dengan anak Rasulullah SAW yakni Siti Fatimah Azzahrah yang menunjukkan betapa tinggi dan mulianya kedudukan Sayidina Ali r.a.

Sejak kecil Ali r.a di asuh oleh Rasulullah, sehingga ada keyakinan dari para Ulama bahwa setelah Rasulullah SAW menerima “Kenabian” beliau, lalu yang masuk Islam pertama kali Ali r.a & Siti Aisyah (Istri Rasulullah). Dan sejak itulah masa masa awal syiar Islam, mereka bertiga mendapat tentangan yang sangat berat oleh khususnya suku Quraish dan bahkan dari kalangan Keluarga Bani Hasyim sendiri termasuk kalangan Bani Ummayah. Tentangan tentangan tersebut lebih memuncak lagi menjadi pertempuran pertempuran yang hidup dan mati yang jumlahnya banyak jenisnya yang sekarang ini banyak dikenang umat Islam 2 pertempuran besar yakni perang Uhud & Perang Badar yang semuanya pertempuran antara Rasulullah SAW dengan dibantu Ali r.a & para sahabat serta pengikutnya melawan para kaum Kafir Quraish atau boleh disimpulkan secara significant Umat Islam vs kaum Kafir & musyrik.

Tujuan dari semua usaha usaha Rasulullah SAW tersebut termasuk dalam memerangi kaum Kafir Quraish adalah dalam rangka membawa Islam sebagai agama yang di Ridhoi oleh Allah SWT dan mengeluarkan para kaum Quraish dari Kekafiran dan kemusyrikan agar kembali kejalan menyembah hanya Allah SWT yang tunggal. Lebih jauh dalam waktu singkat kaum Quraish yang sebelumnya Kafir dan Musyrik penyembah berhala berubah pesat beralih menjadi penyembah Allah SWT azza wa jalla, zaman Jahiliyah berubah menjadi zaman kejayaan Islam. Bangsa Quraish yang sebelumnya tidak bisa membedakan antara Maksiat atau bukan maksiat telah menjadi bangsa yang beragama & beradab dan bahkan telah menjadi bangsa yang maju dalam perekonomian.

Prestasi yang telah dicapai oleh Rasulullah SAW tsb diatas, tentunya tidak dilakukan nya sendiri, dimana justru Rasulullah SAW banyak dibantu oleh para pengikut setianya dan para Sahabat yang telah banyak memberikan pengorbanan antara lain : Abu Bakar r.a – Umar bin Khatab r.a – Ustman bin Affan r.a termasuk Ali r.a yang walaupun masih tergolong muda dan tidak memiliki harta banyak spt halnya sahabat lainnya, namun Ali r.a telah memberikan sumbangan lainnya dalam bentuk KETAQWAAN - AKHLAK – TINGGINYA ILMU & KEBERANIAN Ali r.a yang digolongkan Masya-Allah yang dibuktikannya pada setiap pertempuran Ali r.a lah yang selalu didepan dan menghantarkan pasukan Rasulullah SAW pada kemenangan, sehingga dikenal lah Ali r.a sebagai Singa Allah (Haidarah), akan tetapi beliau tetap saja menghormati Sahabat Sahabat Rasulullah lainnya yang lebih tua yang juga seperjuangan dalam menegakkan agama Allah SWT dalam menerapkan Amar Maruf & Nahi Mungkar.

Perjuangan Ali r.a setelah wafatnya Rasulullah SAW.
Mungkin kita semua setuju Singa Allah diidentikkan dengan peran serta Ali r.a dalam perjuangan menegakkan Islam dibawah kepemimpinan Khalifah Muhammad yang memiliki musuh yang nyata yakni kaum Quraish yang Kafir & Musyrik.

Setelah wafatnya Rasulullah SAW dimana khalifah dilanjutkan secara berurutan :
1) Abu Bakar r.a
2) Ummar bin Khatab r.a
3) Ustman bin Affan r.a
4) Ali r.a

Berdasarkan catatan sejarah, telah terjadi fitnah besar melanda umat Rasulullah SAW yang berawal dari pergantian Ustman bin Affan r.a (akibat wafat dibunuh) kepada Ali r.a – yang mana fitnah tersebut telah mengakibatkan berbagai peperangan yang dahsyat antara sesama umat Islam dimana khalifah Ali r.a diperangi oleh Ummayah yg saat itu menjabat Gubernur dinegeri Sam dengan juga berbaju dan mengatas namakan Islam.

Dari situasi ini, kami melihat telah banyak melahirkan berbagai Kontroversi yang hingga sekarang tidak pernah terselesaikan sehingga lahirlah apa yang disebut golongan Shiah dan Sunni yang pada akhirnya untuk menghindari perpecahan yang dahsyat umat Islam disatukan oleh Imam Syafei dalam wadah “Ahlul Sunnah Wal Jamaah”

Perjuangan khalifah yang sah terhadap Ummayah hingga menewaskan Ali r.a melalui tipu daya Ummayah yang rakus dengan kekuasaan telah dilanjutkan dengan zaman “GELAP” Islam dengan adanya gerakan menyingkirkan keturunan Rasulullah SAW satu persatu, dengan dimulai dari pembunuhan terhadap putra Ali ra. Yakni Hasan r.a lalu berlanjut dengan pembantaian terhadap hampir semua keturunan Rasulullah SAW yang dibawa oleh Husein r.a di Karbala oleh Yazid putra Ummayah yang sekarang dikenal dengan “Pembantaian Karbala” dan hanya menyisakan Cuma satu cucu Rasulullah yakni Ali Zainal Abidin r.a

Menyikapi sejarah kejadian yang tidak masuk akal tersebut karena bagaimana mungkin umat Rasulullah SAW malahan berobsesi membunuh keturunan beliau, kami melihat adanya pergeseran substansi perjuangan yang dilakukan oleh hampir semua keturunan Rasulullah SAW tsb diatas yang walaupun mereka tewas terbunuh, namun nilai perjuangan mereka wajib kita hayati apalagi mereka tewas justru oleh penguasa Islam yang mengatas namakan “Amiril Mukminin”

Pertanyaannya, yang mana Mukmin ?? yang mana Muslim ?? yang mana Benar ???

Nah dengan membaca Sejarah hidup Imam Ali r.a – Insya Allah kita semua akan menjadi lebih jelas tentang substansi Perjuangan Ali r.a dan sebagian besar cucu Rasulullah SAW yang bukan sekedar menegakkan agama Allah SWT terhadap kaum Kafir & Musyrik akan tetapi lebih jauh dari itu.

Umat Islam selama ini banyak dicekoki hal hal yang berbau Religius yang mengajak perbanyaklah Ibadah serta beramar ma’ruf, namun sedikit sekali ajakan untuk Nahi Munkar dan bahkan relatif Nol besar dalam kacamata saya.

Misalnya saja :
1.    Melalui Berbagai media dakwah : dari pagi sejak sehabis subuh umat Islam sudah dicekoki dengan program hikmah fajar padahal Cuma 30 menit saja, selebihnya acara  TV berbau sekuler & non Islami sampai tengah malam, lalu ditutup dengan Doa yang Cuma 1 menit yang seakan akan itulah suguhan DUNIA & ADAB ISLAM.
2.    Belum lagi kita dapati sekarang ini, walaupun banyak Mesjid – Mushola – Pesantren dll yang berbau Islam – berdiri pula tempat tempat Maksiat dari perjudian – Narkoba – s/d  Pelacuran
3.    Para Pejabat Pemerintahan, walaupun banyak yang Muslim – justru pada prakteknya tidak membela kepentingan umat Islam dan bahkan mereka banyak terlibat Korupsi dari tingkat Gubernur s/d kelurahan
4.    Ekonomi Indonesia yang berpenduduk mayoritas Umat Islam justru aneh bin ajaib dikuasai oleh kaum Minoritas yang Non Muslim yang jumlahnya Cuma 5% dari total penduduk Indonesia
5.    Dan lain lainnya yang kalau diurai tentunya akan panjang penjelasannya.

Yang pasti dari uraian tersebut diatas, kita semua dapat gambaran bahwa untuk menjadi Muslim Sejati tentunya kita seharusnya mencontoh ulama besar yang pernah hidup sebelum kita dan logikanya orang orang besar yang pernah bersama sama berjuang bersama sama dengan Rasulullah SAW yakni dialah yang dimaksud Imam Ali r.a. Adapun yang kita contoh bukan sekedar sepak terjang Imam Ali r.a dalam mengamalkan Amar Ma’ruf karena hal ini banyak sekali kita temui sekarang ini akan tetapi Sepak Terjang Ali r.a dalam hal Nahi Munkar sudah banyak diselewengkan oleh para musuh musuh yang saat itu mengatas namakan “amiril mukminin” padahal penguasa saat itu yang bernama Umayyah yang oleh Ali r.a dimasukkan sebagai penguasa Durhaka - Dzalim - Maksiat yang wajib di musuhi dan diperangi namun karena Sifat Korupnya yang banyak mengkorup Baitul Mal milik rakyat justru secara realita banyak yang lari memihak Umayah demi uang/harta dan jabatan.

Perjuangan Nahi Munkar telah lama ditinggalkan jauh hari bahkan semasa awal wafatnya Rasulullah SAW persis setelah Khalifah dipegang Ali r.a dan bayangkan selama beberapa tahun sejak wafatnya Ali r.a dan wafatnya Husein r.a dibantai Bani Umayyah… umat Islam dipaksa untuk membenci Ali r.a dan keluarganya… Astaghfirullahal adziiimm mereka adalah keluarga Rasulullah SAW sampai dengan akhirnya Pengejaran – Pengisoliran sebagaimana kita ketahui sekarang ini sudah mereda dan yang tinggal hanyalah dua kelompok saja yakni : Sunni & Shiah.

Kalau Sunni mengatakan begini – kalau Shiah mengatakan begitu, Rasulullah SAW yang menerapkan sistim khalifah ternyata sekarang ini sudah tidak ada lagi dan sebagai gantinya banyak kita temui negara negara Islam yang menerapkan sistim Kerajaan persis seperti yang dilakukan oleh Umayyah & Yazid dan keturunannya dalam melanggengkan kekuasaan mereka ratusan tahun berbaju Khalifah & Amiril Mukminin tetapi berjiwa membenci pejuang pejuang Nahi Munkar.

Lalu pertanyaannya…. Murnikah ajaran Islam sekarang ini ??  jawabannya terletak pada diri kita masing masing seberapa jauh kita dapat menghayati perjuangan Ali r.a memperjuangkan Nahi Munkar yang beresiko tinggi sampai wafat dibunuh termasuk anak atau cucu Rasulullah SAW yang wafat dibantai…… Astaghfirullah adziiim !!

Kiranya demikianlah dari saya, mudah mudahan kita semua dapat menjadi Muslim Muslim yang bukan sekedar Amar Maruf yang tanpa resiko namun perjuangan yang memiliki resiko tinggi sebagaimana halnya Nahi Munkar inilah tentunya yang lebih di minta Allah SWt daripada sekedar ibadah yang tanpa resiko!!!

Hanya saja .. kalau saya lihat warna umat Islam dari Hulu sampai kemuaranya di Indonesia ini kebanyakan cuma senang ibadah saja dan ber Amar Maruf sementara tidak senang Nahi Munkar……. Dan kesimpulan saya… pantas saja kondisi umat Islam sebagaimana yang kita lihat saat ini….. yahh seperti Tikus Mati dilumbung Padi yang tidak bisa menjadi tuan dinegerinya sendiri…..

Akhirul kalam… saya mohon maaf bila ada kata kata yang kurang berkenan, mudah mudahan posting saya mengenai Sejarah Hidup Imam Ali bin Abi Thalib r.a dapat membangkitkan kembali etos perjuangan kita para umat Islam dalam kaitannya dengan Nahi Munkar sementara kalau soal Amar Ma’ruf kita sudah memilikinya segudang untuk tujuh turunan.

Moga setelah membaca Sejarah Hidup Ali r.a pepatah kuno tersebut “Live Like Ali & Die Like Husien” menjadi tidak kuno karena saya Perjuangan Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar tidak akan pernah kuno dan andapun sependapat bukan ?? bahwa Allah SWT pun tidak kuno !!!

Wassalamu’alaikum wr wb

Erros Jafar
 
Top